Menjadi bangsa
yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di
dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara
di pengaruhi oleh faktor pendidikan.
Begitu pentingnya pendidikan,
sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna
seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber
Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill
dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila
output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat
mencapai kemajuan.
Rumusan formal
konstitusional dalam UUD 1945 maupun dalam GBHN dan Undang-Undang Kependidikan
lainnya yang berlaku adalah tujuan normative GBHN 1983 merumuskan tujuan
pendidikan nasional sebagai berikut :
“Pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan tarhadap
Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan , mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air,
agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa"
Didalam UU
No.20/2003 tentang sistem
pendidikan Nasional, tercantum pengertian
pendidikan: “pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat,
banga dan negara”
Sehubungan dengan hal tersebut, masyarakat Desa Campaka Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta berinisiatif mendirikan Madrasah Diniah
Takmiliah Awaliah (DTA) Babussalam di
wilayahnya, walau dengan keterbatasan fasilitas. Proses belajar mengajar anak di MDTA ini sudah dimulai sejak tahun 2008, dengan
menumpang di ruang serbaguna mesji dan di rumah-rumah warga.
Melihat kondisinya demikian, keinginan masyarakat Desa Campaka untuk memiliki gedung sekolah
cukup tinggi. Pasalnya sudah sejak lama warga masyarakatnya mendambakan
tersedianya sarana dan prasarana belajar yang nyaman dan aman. Seperti
disampaikan Amsiri, S.Ag, salah satu tenaga pengajar MDTA Babussalam.
Sarana Gedung MDTA Babussalam di
Desa Campaka Kecamatan Campaka dibangun
dengan dana PNPM – MP tahun 2012 dengan total anggaran sebesar Rp. 156.307.000,-
ditambah dengan swadaya masyarakat sebesar Rp. 4.270.000,- sehingga total
proyek senilai Rp. 160.577.000,-.
Dengan dibangunnya gedung MDTA
Babussalam dari PNPM – MPd masyarakat Desa Campaka bisa tersenyum karena
mempunyai sarana pendidikan yang sudah lama didambakan dan akhirnya pada 24 Januari
2013, gedung MDTA ini diresmikan oleh Bupati Purwakarta Dedi
Mulyadi bersama-sama PJOKAB Drs Asep Suparman, Camat Campaka Drs.
Rd. Koyok Permana, PJOK Campaka Isop Sopyandi, SH serta unsur-unsur
terkait lainnya.
Pengelolaan dan pemeliharaan gedung MDTA Babussalam
ini berasal dari hasil sebagian iuran orang tua murid sebesar Rp. 7.000,- serta
hasil dari sumbangan dan swadaya masyarakat Desa Campaka. Sejak diresmikan
gedung MDTA Babussalam sudah dimanfaatkan oleh warga secara maksimal, hal ini
menunjukkan bahwa pembangunan gedung MDTA Babussalam ini sangat bermanfaat bagi
masyarakat Desa Campaka dan akhirnya
proses belajar mengajar, yang semula masih menumpang di Aula Mesjid, kini
teratasi dengan gedung baru miliki sendiri.
(encep & engkos)
0 komentar:
Posting Komentar