Rabu, 24 Juli 2013

BANGUN MENTAL GENERASI MELALUI MADRASAH DINIYAH TAQMILIYAH AWALIYAH (MDTA)


Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.
Rumusan formal konstitusional dalam UUD 1945 maupun dalam GBHN dan Undang-Undang Kependidikan lainnya yang berlaku adalah tujuan normative GBHN 1983 merumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai berikut :
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan tarhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan , mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa" 
Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara”
Sehubungan dengan hal tersebut, masyarakat  Desa Campaka Kecamatan Campaka  Kabupaten Purwakarta  berinisiatif mendirikan Madrasah Diniah Takmiliah  Awaliah (DTA) Babussalam di wilayahnya, walau dengan keterbatasan fasilitas. Proses belajar  mengajar anak di MDTA  ini sudah dimulai sejak tahun 2008, dengan menumpang di ruang serbaguna mesji dan di rumah-rumah warga.
Melihat kondisinya demikian, keinginan masyarakat  Desa Campaka untuk memiliki gedung sekolah cukup tinggi. Pasalnya sudah sejak lama warga masyarakatnya mendambakan tersedianya sarana dan prasarana belajar yang nyaman dan aman. Seperti disampaikan Amsiri, S.Ag, salah satu tenaga pengajar MDTA Babussalam.
Sarana Gedung MDTA Babussalam di Desa Campaka  Kecamatan Campaka dibangun dengan dana PNPM – MP tahun 2012 dengan total anggaran sebesar Rp. 156.307.000,- ditambah dengan swadaya masyarakat sebesar Rp. 4.270.000,- sehingga total proyek senilai Rp. 160.577.000,-.
Dengan dibangunnya gedung MDTA Babussalam dari PNPM – MPd masyarakat Desa Campaka bisa tersenyum karena mempunyai sarana pendidikan yang sudah lama didambakan dan akhirnya pada 24 Januari 2013, gedung  MDTA ini  diresmikan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi  bersama-sama  PJOKAB Drs Asep Suparman, Camat Campaka Drs. Rd. Koyok Permana, PJOK Campaka Isop Sopyandi, SH serta unsur-unsur terkait lainnya.
Pengelolaan dan pemeliharaan gedung MDTA Babussalam ini berasal dari hasil sebagian iuran   orang tua murid sebesar Rp. 7.000,- serta hasil dari sumbangan dan swadaya masyarakat Desa Campaka. Sejak diresmikan gedung MDTA Babussalam sudah dimanfaatkan oleh warga secara maksimal, hal ini menunjukkan bahwa pembangunan gedung MDTA Babussalam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Campaka dan  akhirnya proses belajar mengajar, yang semula masih menumpang di Aula Mesjid, kini teratasi dengan gedung baru miliki sendiri.
(encep & engkos)

0 komentar:

Posting Komentar