Gedung Kembar

Kabupaten Purwakarta

Purwakarta Istimewa

Lembang - Bandung Barat

Pembuatan Film

Kecamatan Wanayasa

Fasilitator Kabupaten Purwakarta

PNPM Mandiri Perdesaan

UPK Se-Kabupaten Purwakarta

Gubernur Saba Desa

Audit Silang Antar Kecamatan

Kecamatan Pondoksalam - Kecamatan Bojong

Trial kegiatan Prasaran

Desa Tajursindang - Kecamatan Sukasani

Minggu, 29 Desember 2013

KUNJUNGAN KERJA TIM DITJEN PMD KE KEC. DARANGDAN PURWAKARTA

30 Desember 2013 Di akhir Tahun 2013, PNPM MPd Purwakarta mendapat kunjungan kerja Tim Ditjen PMD Pusat. Kunjungan tersebut diikuti oleh 30 orang diketuai Drs. Kun Wildan, MBA, Direktur Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat Ikut serta dalam rombongan tersebut, Agung Hamengku Team Leader NMC , Ir. Yuni Pranoto Team Leader RMC III, Kepala BPMPD Jawa Barat Drs. Arifin Kertasaputra serta Ir.Sugih Arto selaku koordinator provinsi PNPM MPd Jawa Barat. Adapun tujuannya adalah ingin melihat secara langsung pelaksanaan PNPM dan tanggapan/harapan masyarakat terhadap pelaksanaan PNPM MPd di khususnya kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta. Direktur KPM Ditjen PMD dalam pengarahannya menjelaskan bahwa PNPM adalah bantuan Pemerintah untuk dikelola sepenuhnya oleh masyarakat. Pelaksanaan PNPM harus berazaskan dari masyarakat oleh Masyarakat dan untuk masyarakat. Yang menarik dan penting dari kunjungan kerja tersebut adalah salah satunya dialog antara masyarakat/pelaku PNPM dengan rombongan Ditjen PMD. Menariknya adalah dialognya diisi sebagian besar oleh curhat-curhatannya para pelaku PNPM baik dari unsur BKAD, UPK dan Pengurus Kelompok. Beberapa curhatan yang mengemuka adalah pertama dari BKAD mengeluhkannya tugas dan tanggungjawab yang besar, sementara biaya operasional minim, kalau adapun harus dari sisa surplus yang bisa dibagi; adanya kebijakan pengalihan SPP kepada peningkatan masyarakat; bagaimana kelanjutan PNPM pasca 2014; dan anggaran PNPM ke kecamatan Darangdan makin lama makin kecil. Dahulu PNPM Kec. Darangdan dapat alokasi bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp 2 Miliar sedangkan sekarang hanya Rp 800 juta rupiah. Sementara usulan non SPP dari 15 Desa yang ada di kec. Darangdan berjumlah 30 usulan. Semua curhatan teman-teman pelaku PNPM Kec. Darangdan dijawab oleh Direktur KPM Ditjen PMD dengan baik. Bantuan PNPM MPd dari tahun ke tahun makin membesar, namun jumlah kecamatan makin lama makin banyak. Bisa karena ada pemekaran atau masuk kecamatan baru menjadi kecamatan PNPM MPd. Dan setelah dibagi per kecamatannya, makin lama makin kecil. Soal keberlanjutan PNPM, Bapak Direktur KPM Ditjen PMD menjelaskan hal ini sangata tergantung pemerintah yang akan datang, Hanya dari sisi Ditjen PMD sudah menjelaskan bahwa PNPM masih sangat dibutuhkan masyarakat. Dalam menanggapi pertanyaan kelompok soal tanggung renteng, Bapak Direktur KPM menjelaskan bahwa tanggung renteng merupakan kelanjutan budaya gotong royong. Dengan berkelompok, semua kebutuhan dan harapan anggota kelompok akan mudah diselesaikan. Hal ini pula yang harus ditingkatkan lagi komitmen berkelompoknya. Ditambahkan lagi oleh TL NMC, bahwa Kelompok SPP/UEP itu bukan gerombolan tapi kelompok, jadi harus ada ikatan pemersatunya. Dalam menanggapi tanggung renteng tersebut, TL NMC memberikan arahan bahwa tanggung renteng bisa digali dari tabungan/simpanan, selisih jasa antara UPK dan Kelompok, kelompok dan anggota; dan IPTW. Dan juga menjelaskan larangan mengakses dana BLM untuk SPP bagi kecamatan yang sudah bermodal di atas Rp 2 miliar. Hanya kondisional yaitu tingkat NPL dan kolektibilitasnya. Jika tidak masuk persyaratan itu boleh saja mengakses dana SPP. Hikmah lainnya dari pengalihan SPP ke Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat adalah jangan terlalu banyak dana SPP/UEP mengendap di Bank dan harus menurunkan tunggakkan. Untuk UPK yang besar tunggakkannya dan dana mengendap di Bank, gunakan saja dana yg ada di Bank dan tunggakkan. Sayang seribu sayang, acara dialog dihentikan oleh pemandu dialog, karena waktunya habis, harinya hari Jum’at. Adapun yang menjadi harapan bersama yaitu semua pihak dapat memahami dan akan ditindaklanjuti oleh Tim Faskab dan FK Purwakarta.

Selasa, 19 November 2013

UPK Binangkit Terus Tingkatkan SDM Kelompok SPP

PURWAKARTA,19 November 2013 Kelompok simpan pinjam atau SPP, harus mandiri dan mampu memenej admnistrasi serta keuangan secara professional. Hal itu dilakukan, untuk meminimalisasi adanya ketersendatan anggota SPP terhadap kewajibannya. Karenanya, untuk meningkatkan sumber daya manusia, kelompok SPP harus mendapatkan pendidikan dan pelatihan (Diklat). “Setiap kelompok SPP harus mampu mengelola administrasi dan keuangan secara professional. Karena setiap pengurus dan anggota kelompok SPP perlu mendapatkan pembekalan,” ujar Naning Sarinengsih Ketua UPK Binangkit Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta Jabar, Senin (18/11). Menurut Naning Sarinengsih, setiap kelompok simpan pinjam (SPP) harus melakukan penguatan baik daris segi pemberdayaan nasabah maupun pengembalian perguliran modal usaha yang didapatnya. Karenanya, setiap kelompok SPP harus melakukan pembinaan terhadap kelompoknya masing-masing sesuai dengan kemampuannya. Setiap kelompok SPP tidak akan mampu mengelola admnisitrasi dan keuangan dengan benar, lanjut Naning Sarinengsih, jika tidak mau meningkatkan sumber dayanya melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Sebab melalui kegiatan tersebut, setiap kelompok akan mampu melaksanakan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART)-nya. Tidak hanya AD/ART saja, sambung dia, melalui kegiatan pelatihan kelompok juga akan mampu melaksanakan aturan yang telah disepakatinya semisal admnisitrasi buku kas, laporan pertanggungjawaban (LPP) dan kegiatan simpanan kelompok. Atas dasar itu, maka UPK Binangkit menggelar pelatihan kelompok SPP yang diikuti oleh 150 kelompok. Jumlah kelompok SPP yang tercatat di UPK Biangkit, tambah Naning, sebanyak 431 kelompok yang tersebar diseluruh wilayah Kecamatan Darangdan. Sedangkan kegiatan pelatihan sendiri, dilaksanakan secara bertahap untuk semua kelompok. Dengan harapan, akan lebih mandiri dalam mengelola kelompok SPP termasuk pengelolaan admnisitrasi dan keuangan. Dikatakan Naning Sarinengsih, SDM setiap Kelompok SPP perlu ditingkatkan agar mampu mencapai beberapa kategori melalui berbagai tahapan. Diantaranya Kelompok SPP kategori Pemula, Berkembang dan Kelompok SPP Mandiri. Selama ini, keberadaan Kelompok SPP baru mencapai kategori Kelompok SPP Berkembang belum masuk dalam kategori Mandiri.

Rabu, 13 November 2013

Seluruh Kecamatan Penerima PNPM Mandiri Perdesan Kab. Purwakarta di Audit

Purwakarta, 14 November 2013 PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Purwakarta terus melakukan Perbaikan pelaksanaan program menuju kesempurnaan. Salah satunya dengan melakukan audit silang antar kecamatan. kegiatan yang selasa lalu (12/11/13) dilakukan di 13 kecamatan serempak dilaksanakan bertujuan melihat sejauh mana progress kegiatan fisk yang telah berjalan dengan maksud memperkuat program PNPM dan menyamakan persepsi para pelaku semua kecamatan. Sasaran kegiatan audit silang antara lain, administrasi TPK, baik yang menyangkut ketenagakerjaan, laporan kemajuan fisik dan biaya, buku kas, laporan penggunaan dana (LPD. selain itu juga manajemen konstruksi, administrasi desa dan pengelolaan papan informasi juga mendapat perhatian. Tim auditor terdiri dari Fasilitator Kecamatan (FK), Fasilitator Teknik Kecamatan (FT),Pendamping Lokal (PL), dan Tim Pengelola Kegiatan (TPK). Fasilitator Kabupaten PNPM Mandiri Perdesaan Purwakarta, Ir. Dina Dermawan, Kamis (14/11/13) menjelaskan, audit silang itu dilaksanakan para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di kampung dan kecamatan daerah itu. "Audit silang pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan antarkecamatan telah dilakukan di tempat mereka masing-masing," ujar Dina. Audit silang tersebut, dinilai cukup efektif untuk menjaga konsistensi pelaksanaan dan pengawasan kegiatan secara partisipatif oleh masyarakat, serta menjadi media saling tukar pengalaman antar pelaku program. Fasilitator Keuangan (FASKEU) PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Purwakarta, Aan Yuhanah,SE, menambahkan, penerapan audit silang itu mempunyai manfaat positif yang cukup banyak. “Lokasi audit disepakati bersama ditingkat kabupaten, maka terbagilah lokasi audit seperti Kecamatan Babakancikao ke Kecamatan Darangdan, Kecamatan Darangdan Ke kecamatan Wanayasa, Kecamatan Wanayasa ke Kecamatan Maniis, Kecamatan Maniis ke Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukasari Ke Kecamatan Sukatani, Kecamatan Sukatani Ke Kecamatan Babakancikao, Kecamatan Bojong Ke Kecamatan Campaka, Kecamatan Campaka Ke Kecamatan Cibatu, Kecamatan Cibatu Ke Kecamatan Kiarapedes, Kecamatan Kiarapedes Ke Ke Kecamatan Bungursari, Kecamatan Bungursari Ke Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Tegalwaru Ke Kecamatan Pondoksalam, Kecamatan Pondoksalam Ke Kecamatan Bojong.” Ungkap Aan Yuhanah,SE. “Agenda audit silang rutin dilakukan sebagai acuan untuk melihat sejauh mana progres kegiatan yang telah dilaksanakan oleh TPK. semua pelaku akan tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga kedepan program akan berjalan semakin bagus” Ujar Akhmadi Fasilitator Teknik Kabupaten Purwakarta. Akhmadi menambahkan “Manfaat itu, antara lain, katanya, memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk melakukan pengawasan partisipatif dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan.Keseriusan internal pelaku juga ditunjukkan, terutama dalam menjaga kualitas pelaksanaan kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Kabupaten Purwakarta.”

DPRD Kab.Purwakarta Dukung PNPM Mandiri Perdesaan sebagai Program Pro Orang Miskin

Purwakarta, 14 November 2013 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan atau yang sering kita kenal PNPM-MPd bakal menjadi perhatian serius oleh anggota DPRD Kabupaten Purwakarta. Karna PNPM Mandiri Perdesaan telah meletakan dasar-dasar perencanaan partisipatif yang memberikan kewenangan kepada masyarakat untuk menolong dirinya sendiri keluar dari jebakan kemiskinan. Dalam mengelola bantuan langsung masyarakat (BLM) misalnya, masyarakat diberikan keleluasaan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi program yang akan dilaksanakan.maka dari itu Pemkab Purwakarta menbah anggaran dana pendamping atau Dana Urusan Bersama (DDUB) menjadi 30% yang tadinya hanya 5% saja. Ketua DPRD Kab.Purwakarta, Ucok Ujang Wardi yang di temui di ruangan kerjanya mengungkapkan bahwa, sanagat mengapesiasi terhadap kegiatan pnpm mandiri perdesaan ini, apalagi program ini sangat dirasakan sekali oleh masyarakat perdesaan. Dengan adanya program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Simpan Pinjam kelompok perempuan (SPP) ini sangat membatu perekonomian masyarakat miskin di perdesaan. Sehingga saya sangat berterimakasih sekali dengan program yang bergulir ini secara tidak langsung masyarakat merasa terbantu. sementara respon dan dukungan DPRD terhadap pengembangan ekonomi perdesaan, selama ini dprd seringkali membuat dukungan termasuk juga aperesiasi terhadap penelenggaraan ini,terutama DPRD suka memberikan penandatangaan kesepakatan yang berkaitan dengan Program PNPM mandiri perdesaan ini terutama berkatitan dengan anggaran yang ada, selama ini DPRD cukup besar juga anggaran yang bergulir di masyrakat berkaitan dengan PNPM mandiri perdesaan. Dan DPRD sangat konsisten dan mebantu peranserta keberlangsungan program ini. Sementara berkaitan dengan kelembagaan yang berkaitan dengan kelembagaan yang ada di PNPM mandir perdesaan seperti TPK, KPMD, Tim Pemelihara, atau dikecamatan. DPRD lebih mensupord lagi mereka untuk bekerja lebih intesif dan semangat, akan tetapi tidak lupa juga untuk mengevaluasi tentang ini semua agar kedepan lebih Fokus, lebih diperbaiki dan mungkin juga program ini sebetulnya tidak boleh terhenti.tentunya atas dasar pertimbangan Bahwa masyarakat purwakarta terutama masyarakat di perdesaan sangat mendambakan bantuan dari program PNPM ini. Karna program ini bukan saja berkaitan dengan program ekonomi saja akan tetapi program pembangunan infrastruktur yang dilakukan PNPM sangat bagus dan sangat mebantu terhadap program-program kegiatan kemasyarakatan yang ada di perdesaan. Oleh karna itu Dukungan dari DPRD lebih konsisten untuk lebih menikatkan program PNPM Mandir Perdesaan ini. Ujar Ucok Ujang Wardi Ketua DPRD kab .Purwakarta.

Antusias Mayarakat Desa , Dukung PNPM Cukup Tinggi

PURWAKARTA , 14 November, 2013 Antusiasme warga Desa Taringgul Landeuh Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta, mendukung program PNPM Mandiri Perdesaan di wilayahnya cukup fantastis. Terlihat ratusan warga setempat tersiri dari para ibu dan anak- anak, mengangkut material pasir menggunakan ember berulang- ulang. Menurut keterangan salah seorang tokoh masyarakat disana, H. Fadilah, yang rumahnya tepat disamping area pengerjaan TPT. Sambil melihat- lihat para ibu dan anak- anak yang dibantu sebagian pria dewasa, mengangkut material pasir. Kepada wartawan, mengungkapkan. “Disini memang masih kompak, apalagi diminta langsung melalui pengeras suara. Walaupun tidak gratis, tapi uang hasil kerja mereka disumbangkan untuk pembiayaan Mesjid Al- Mujahidin. Nilai uang yang terkumpul sampai hari ini, berjumlah Rp 3. 490. 000. 00. Namun semuanya ikhlas, melaksanakan secara sukarela.” Ungkapnya. Tahun ini Desa Taringgul Landeuh mendapat bantuan pembangunan Sarana prasarana yang berupa Tembok Penahan Tanah (TPT), saluran drainase Cijambe di Kampung Krajan Rt02 Rw01 sepanjang 144 M2 dengan alokasi dana sebesar Rp 284. 372. 000. 00. Termasuk swadaya dari warga masyarakat sebesar Rp 7. 362. 000. 00, berbentuk material dan uang. Tak terkecuali bahan makanan, ataupun tenaga. “Sampai hari ini pengerjaannya sudah mencapai 85%, sudah berjalan 55 hari dari lama pengerjaan 90 hari. Dengan jumlah pekerja mencapai 25 orang, kadang lebih, setiap harinya. TPT yang dibuat ketinggiannya 4 m, dan lebar 0, 40 m.” Kata Abdul Rahman Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) setempat. Riuh rendah dan gelak tawa warga yang bergotong royong, menghiasi suasana. Tidak nampak capek dan lelah diwajah mereka, tetap semangat sampai beres material pasir terangkut. Kurang lebih 20 M2 pasir pasang, terangkut. Tanpa ada yang tersisa, di tempat penampungan awal.

Senin, 11 November 2013

Purwakarta Terima Bantuan 1 Milyar Untuk Pembanguan Gerai PNPM MPd

Purwakarta, 7 November 2013
Purwakarta merupakan salah satu kabupaten penerima bantuan alokasi pembuatan gerai TA 2013. Bantuan senilai Rp. 1 milyar dari APBD provinsi, digunakan untuk pembuatan gerai produk kelompok peminjam binaan UPK. Sampai dengan bulan Oktober 2013, Kurang lebih 3250 kelompok peminjam telah tumbuh dan berkembang sebagai penerima manfaat program perguliran PNPM MPd, yang tersebar di 16 Kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta. Bantuan yang diberikan secara simbolis oleh gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan dalam acara Gubernur Saba Desa yang diselengarakan di lembang, pada tanggal 7 November 2013 silam,. Terkait anggaran untuk pembangunan Gerai, Suryana menerangkan bahwa dari dana sebesar Rp 1 miliar yang dianggarkan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat, realisasi anggaran untuk pembangunan Gerai PNPM Mandiri Perdesaan setelah melalui lelang, menjadi Rp 853 juta. Sedangkan waktu pelaksanaan pembangunan, selama 90 hari. “Tahap pembangunan Gerai kini sudah dilaksanakan melalui Surat Perintah Kerja per 23 September 2013 ,” ujar Drs Asep Suparman Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat didampingi Suryana SE.MM Kasubid Pengembangan Sumber Daya dan Tribina Pemberdayaan Masyarakat BKBPIA. Menurut Asep Suparman, jika pembangunan Gerai sudah selesai, maka bisa menjadi media bagi para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan, untuk memamerkan hasil karya para pengrajin terutama pengrajin yang tergabung dalam simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang memiliki berbagai hasil karya (home industry) dan perlu dipamerkan. Sebab selama ini, lanjut Asep Suparman, tempat menjadi salah satu kendala bagi para pengrajin untuk memamerkan hasil produksinya. Sehingga para pengrajin, harus bekerja keras untuk memperkenalkan hasil karya, baik melalui event pameran tingkat kabupaten maupun provinsi atau melalui kegiatan lain yang bisa menjadi media untuk pameran. Dengan adanya Gerai PNPM Mandiri Perdesaan ini, sambung dia, maka akan membuka lebar-lebar bagi para pengrajin untuk mempromosikan hasil karyanya, karena bisa dilakukan setiap hari di Gerai tersebut. Yang jelas, keberadaan gedung Gerai PNPM Mandiri Perdesaan, selain menjadi media untuk promosi juga menjadi media untuk meningkatkan keteampilan. Sedangkan didalam kawasan bangunan Gerai yang kini dibangun di Jalan Vetaran Purwakarta tersebut, paparnya, akan dibangun ruang pelatihan, rumah jaga dan gudang serta toilet dan pengerasan juga penataan halaman. Untuk kelengkapan sarana dan prasarana lainnya, diharapkan bisa mendapat kucuran APBD Kabupaten tahun anggaran 2014 mendatang.

Jumat, 01 November 2013

Bupati Resmikan Majelis Diniyah Takmilyah Awaliyah (DTA) Mifftahussadah

Jumat, 01 November 2013 - 15 : 55 Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH., secara resmi meresmikan Majelis DiniyahTakmilyah Awaliyah (DTA) Mifftahussadah. Rabu (23/10) di Aula Mifftahussadah Desa Campaka, Kecamatan Campaka. Selain dihadiri oleh Bupati, turut hadir unsur Muspika Campaka serta anggota pengajian majelis taklim Mifftahussadah Campaka. Dalam sambutan singkatnya, Dedi mengungkapkan bahwa Pemkab Purwakarta senantiasa akan terus meningkatkan pembangun demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat diantaranya adalah penataan jalur Cibatu – Sadang dan pembangunan rumah rakyat miskin. “ Tahun 2014 nanti Pemkab akan mulai menata daerah – daerah perbatasan diantaranya adalah jalur antara Cibatu – Sadang, disana Pemda akan membangun trotoar dan dimana akan ditata dengan taman dan berbagai hiasan keramik, selain itu kita juga akan terus berupaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program kesehatan gratis, perbaikan rumah rakyat miskin, pendidikan gratis hingga SMA, pelayanan ambulance gratis. “, ujarnya. Selain itu Dedi pun mengungkapkan bahwa Desa merupakan salah satu corong pelayanan public, dan dirinya meminta kepada unsure pemerintahan Desa untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. “kedepan Pemkab akan memberikan gelar desa berbudaya atau beradab, dimana Pemkab akan memilih 10 Desa terbaik dengan berbagai criteria yang telah ditetapkan diantaranya masyarakatnya sudah tidak menggunakan beras raskin, tidak ada tawuran,lingkungan bersih , hal itu dikarenakan Desa merupakan salah satu corong pelayanan public masyarakat sehingga pemerintahan desa harus bias meningkatkan pelayanannya bila perlu tata dengan baik pelayananya seperti petugasnya ramah, dilayani dengan cepat, ruang tunggu ber AC bahkan berikan minuman ringan ketika mereka mengantri itulah salah satu pelayanan public yang baik. “, tuturnya. Sedangkan dalam rangka diresmikannya Majelis DiniyahTakmilyah Awaliyah (DTA) Mifftahussadah, Dedi berharap bias dimanfaatkan sebaik – baiknya dan bias bermanfaat bagi masyarakat lainnya. Sedangkan menurut Kepala Desa Campaka, Dedi Ismail dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemkab dan PNPM Mandiri yang telah membantu sehingga gedung Majelis DiniyahTakmilyah Awaliyah (DTA) Mifftahussadah bias digunakan oleh masyarakat. “sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada pemkab dan PNPM Mandiri yang telah membantu, dan berharap dengan diresmikannya Aula majelis taklim ini bias bermanfaat terutama dalam menambah ilmu agama bagi masyarakat campaka. “, tuturnya, Sedangkan untuk anggaran, Dede pun menambahkan bahwa Aula Majelis DiniyahTakmilyah Awaliyah (DTA) Mifftahussadah ini menghabiskan dana sekitar 190 Juta, dengan rincian bantuan dari Pemkab dan PNPM Mandiri serta swadaya masyarakat, tuturnya. (HUMAS PEMKAB PURWAKARTA)

Minggu, 08 September 2013

PNPM Mandiri Perdesaan Berikan Peralatan Dan Bahan Aneka Usaha

Saat ini pemerintah sedang giat-giatnya untuk mendorong  pertumbuhan roda perekonomian dari tingkat bawah, bertujuan salah satu wujudnya meningkatkan pendapatan masyarakat. Maka itu, PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Sukatani mengadakan pelatihan Mengolah  makanan berbasis bahan lokal kepada Kelompok Simpan Pinjam Kelompok Perempuan yang Tersebar di 14 Desa.

Selesai pelatihan mengolah makanan berbasis bahan lokal, kepada Kelompok Simpan Pinjam Kelompok Perempuan di berikan bantuan peralatan masak, terdiri dari Kompor, Oven, Blender, Mixer, Loyang Berbagai Ukuran dan bentuk, Kuali ,sendok penggorengan, Bahan Untuk mebuat kue dan lain-lain.

Guna mencapai hasil yang memuaskan untuk mendorong pelaku usaha lebih terenovasi dan bersemangat serta ulet dalam mengeluti usaha yang sedang di jalankannya. Sehingga usaha yang bahan bakunya berasal dari  tempat lingkungan atau disekitarnya, seperti bingkuang, buah pala, singkong, papaya, ubi jalar dan buah pisang dapat di olah menjadikan makanan, ujar Tina Sulaeha,S.Pd, Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

"Harapan saya, moga-moga peralatan masak barbasis bahan lokal ini hendaknya dapat di gunakan sebagai usaha rumah tangga, sehingga perekonomian semangkin membaik dari hari kehari, mamfaatkanlah peralatan sebaik-baiknya dan pelihara dengan baik, sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga," ucapnya.

Selanjutnya, Ketua Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan Sukatani, Endan Rosidin. melaporkan penyerahan bantuan peralatan masak berbasis bahan local kepada Kelompok Simpan Pinjam Kelompok Perempuan , bermaksud untuk meningkatkan usaha industri kecil dan menengah, mendorong motivasi dan semangat dalam menjalankan usaha dan meningkatkan omset penjualan serta bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga, membuka lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.


Rabu, 04 September 2013

Pelaksanaan Fisik PNPM-MP di Kecamatan Cibatu Hampir Rampung

Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta sudah melaksanakan tahapan pelaksanaan fisik di beberapa desa penerima manfaat, dan saat ini sudah mencapai tahap delapan puluh persen.
“sebagian desa penerima manfaat ada yang sudah pelaksanaan fisik seratus persen walaupun dana yang dikucurkan baru delapan puluh persen, ini tergantung dari kesiapan supplier barang yang siap menggalang dulu” ungkap Natalia Destiningrum Fasilitator Tekhnik (FT) Kecamatan Cibatu,
Dikatakan, secara aturan ini tidak menyalahi aturan yang terpenting barang yang disepakati saat pelaksanaan lelang yang dilakukan TPK (Tim Pengelola Kegiatan-Red) sesuai. “masalah kesiapan supplier mengirim barang sampai selesai tidak menunggu anggaran itu sangat bagus, karena dapat mempercepat kerja sehingga segera dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat” jelasnya.
Salahsatunya, lanjutnya, pelaksanaan fisik rabat beton di Desa Wanawali walaupun dana belum seratus persen namun pekerjaan sudah selesai. “ini berkat kerjasama yang baik antara TPK dan supplier sehingga pekerjaan secara terus menerus dilanjutkan sampai tuntas. Karena pada prinsipnya dana yang sudah dianggarkan sesuai dengan RAB pasti keluarkan asalkan pekerjaan tersebut sesuai dan tidak menyalahi aturan dan itu pasti dijamin” tegasnya.
Desa penerima manfaat untuk Kecamatan Cibatu dan sedang melaksanakan pekerjaan, diantaranya Desa Wanawali Rabat Beton, Karyamekar Rabat Beton dan TPT, Cikadu Jembatan dan Rabat Beton, dan Desa Cipancur Rabat Beton. “secara umum pekerjaan hampir rampung dan dana yang dikucurkan untuk pelaksanaan berdasarkan tahapan, tahap pertama dan kedua empat puluh persen, dan ketiga dua puluh persen, namun untuk tahapan terakhir biasanya tidak semuanya dicairkan tetapi ditahan dulu sampai pekerjaan benar-benar selesai setelah dicek ke lapangan untuk menghindari pekerjaan asal-asalan dan itu sudah menjadi ketentuan, dan biasanya disisakan dana lima persen sebagai jaminan pekerjaan” tuturnya.
Sementara itu pelaksanaan pekerjaan fisik di PNPM-MP harus menyertakan swadaya masyarakat untuk merangsang kepekaan warga masyarakat menuju kemandirian. Salahsatunya di Desa Cikadu sedang melaksanakan pekerjaan pembangunan jembatan sebagai sarana yang sangat dibutuhkan warga. “jembatan ini sangat vital sekali untuk kepentingan warga dalam mengangkut hasil pertanian, dan selaku pelaksanan dilapangan kami berusaha melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin untuk menghasilkan pekerjaan yang terbaik” ungkap Suherman Bendahara TPK Cikadu.
Dikatakan, dengan anggaran yang diberikan sebenarnya tidak akan mencukupi mengingat ada beberapa tambahan bangunan diluar gambar yang diberikan. “ini merupakan konsekuensi kami dengan mengirit biaya dengan tidak mengurangi kualitas, diantaranya dengan cara tenaga pekerja sebagian upahnya dikurangi dan itu sudah disepakati dengan yang bersangkutan dan bagi warga yang ada waktu senggang untuk ikut andil membantu agar mempercepat pekerjaan” jelasya.
“ini semata-mata keinginan kami warga masyarakat Desa Cikadu untuk mewujudkan pembangunan jembatan ini untuk memperlancar kegiatan para petani maupun warga dalam melaksanakan aktifitas” tutupnya.

Kamis, 22 Agustus 2013

KEGIATAN DANA BERGULIR UPK KECAMATAN PASAWAHAN

UPK Kecamatan Pasawahan berdiri tahun 2000 menjadi Kecamatan Fase Out dari tahun 2006. Alokasi dana Awal Ekonomi sebesar Rp. 917.646.460,-. Untuk UEP
Rp. 553.346.460,- SPP Rp. 364.300.000,-. Sampai Juli 2013 jumlah alokasi dana yang digulirkan untuk UEP Rp. 4.408.150.001, dengan tingkat pengembalian 91%, SPP Rp. 4.241.600.000, dengan tingkat pengembalian 93 %. Jumlah kelompok yang didanai 225 kelompok UEP & SPP. Besarnya perguliran setiap tahun berkisar Rp. 900.000.000,-.
          Mekanisme dana bergulir di UPK Kecamatan Pasawahan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau alur perguliran yang ditetapkan. Kelompok mengajukan proposal permohonan pinjaman kepada desa dan ditandatangani oleh Kepala Desa ditetapkan melalui rapat minggon desa, kemudian desa mengajukan kepada UPK untuk dimasukan ke penjadwalan perguliran. UPK Kecamatan melaksanakan perguliran setiap enam bulan sekali dan Musyawarah perguliran dilaksanakan pada bulan Januari dan Juli. Setelah proposal perguliran masuk Tim Verifikasi beranggotakan 4 orang mengadakan rapat pembahasan awal untuk mengecek kelengkapan proposal secara administrasi, kemudian membuat jadwal kunjungan Verifikasi ke kelompok, sekaligus menghitung alokasi dana untuk biaya tim verifikasi sebesar 0,2 % dari alokasi perguliran. Pada saat tim verifikasi melakukan kunjungan lapangan tim membawa cek list verifikasi sebagai bahan laporan pada saat rapat pembahasan akhir tim verifikasi. Rapat pembahasan akhir dilaksanakan jika kunjungan lapangan telah selesai dilaksanakan, dalam rapat pembahasan akhir membahas berapa jumlah kelompok yang layak dan besar pinjamannya, kemudian menentukan jadwal MAD Perguliran.
          MAD Perguliran dihadiri oleh perwakilan desa Kepala Desa, Tokoh Masyarakat dan kelompok yang akan didanai, BKAD, BP, UPK dan Tim Verifikasi dalam MAD ditetapkan berapa kelompok yang didanai berikut jumlah alokasi pinjamannya serta rekomendasi dari Tim Verifikasi atas kelayakan kelompok yang akan didanai tersebut. Adapun realisasi pencairan ke kelompok bila kelompok telah melunasi pinjaman 100%.
          Pertumbuhan dana bergulir setiap tahunnya bertambah bersumber dari penyisihan surplus setiap akhir tahun. Sampai saat ini akumulasi penambahan modal hingga tahun 2012 sebesar Rp. 620.463.846.

Sabtu, 27 Juli 2013

Nama Pengurus UPK Kecamatan Plered


No
Nama
Jabatan
1
Drs.Aliyudin
Katua UPK
2
Ita Mulyani
Sekretaris UPK
3
Syarif Hidayat
Bendahara UPK

Nama Pengurus UPK Kecamatan Pasawahan


No
Nama
Jabatan
1
Evi Verawati,S.PdI
Katua UPK
2
Asep Fauzi,SP
Sekretaris UPK
3
Wida Nurwidaningsih,A.Md
Bendahara UPK

Nama Pengurus UPK Kecamatan Jatiluhur


No
Nama
Jabatan
1
Taopik Sopyani, SH
Ketua UPK
2
Yoan Sulistiani
Sekretaris UPK
3
Lilis Suprihatin
Bendahara UPK